Banyak PAUD yang Paksa Anak Membaca

Banyak PAUD yang Paksa Anak Membaca

Rekanan seprofesi yang terhormat, Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PAUDNI-Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelawati, mengatakan banyak PAUD yang memaksa anak untuk belajar membaca.

"Kondisi PAUD saat ini memaksa anak untuk membaca, bising, klasikal, mengenakan seragam kotak-kotak, dan kurang produktif," ujar Ella dalam diskusi di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Dia menambahkan, seharusnya anak-anak pada usia PAUD tidak diajarkan untuk membaca. Sebab, idealnya anak-anak pada usia PAUD hanya dikenalkan huruf dan angka tanpa harus dipaksa membaca dan berhitung.

"Banyak PAUD yang mengajarkan membaca karena tuntutan dari para orangtua. Seharusnya para guru menyampaikan kepada orangtua bahwa anak usia PAUD tidak seharusnya dibebankan membaca dan berhitung. Membaca dan berhitung seharusnya dimulai pada jenjang SD," terangnya.

Kemdikbud juga berencana membuat komik serta lagu daerah untuk anak dan membuat kanal rumah dongeng online yang diperuntukkan bagi anak usia PAUD.

Seorang guru PAUD Istiqlal, Aries Susanti, mengatakan, anak harus diajarkan secara benar pada usia dini. "Pendidikan anak yang benar adalah harus mengembangkan seluruh aspek anak. Anak usia dua hingga enam tahun kata kuncinya ‘bermain’. Jadi jangan membebani anak baca, tulis, dan hitung," ujar Aries.

Guru PAUD juga hendaknya terus belajar dan memahami kebutuhan pendidikan anak usia dini.
Baca juga : Kabar Gembira !! Guru Dengan Nilai UKG Tertinggi Dapat Insentif
Demikian informasi ini, semoga bermanfaat dan menjadi bahan perenungan bagi kita. (Sumber : okezone)

0 Response to "Banyak PAUD yang Paksa Anak Membaca"

Posting Komentar