Ini Kronologis Kepsek SMKN Ukui yang Dibacok Guru

Ini Kronologis Kepsek SMKN Ukui yang Dibacok Guru

Rekanan seprofesi yang terhormat, Peringatan Hari Guru Nasional ke-70 di Kabupaten Pelalawan, Rabu (25/11), dinodai aksi keji seorang guru olahraga yang membacok Kepala SMKN Ukui Nova Damayanti hingga nyaris tewas.

Nova Damayanti, 35 tahun, yang telah dua tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Ukui, menderita luka-luka serius di kepala, tangan dan kaki. Untung saja kemidian parang terlepas dari gagangnya, sehingga ia bisa ditolong oleh rekan-rekan guru lainnya dan melarikannya ke rumah sakit.

Pelaku penganiayaan diketahui bernama Dasmar Joni Rosa (43), yang merupakan guru olahraga di sekolah itu.

Seorang saksi mata, yang juga guru, menuturkan suasana saat kejadian sangat menegangkan. Mereka ketakutan dan hanya bisa melihat dari kejauhan bagaimana kejinya Dasman menganiaya sang kepala sekolah.

Sejumlah siswa kelas XII yang sempat keluar ruangan buru-buru masuk lagi, takut menjadi sasaran guru olahraga bertubuh mungil dan berkulit hitam itu.

"Sampai-sampai ada guru yang masuk kolong meja saking takutnya. Ada juga siswa yang pingsan," ujar guru perempuan, yang minta namanya dirahasiakan, saat ditemui Tribun di depan ruang operasi RS Evarina, Rabu siang (25/11/2015).

Ia menduga motif pembacokan karena pelaku sakit hati terhadap kepala sekolah. Dasmar dikenal sebagai guru yang tidak disiplin dan jarang masuk ke kelas saat jam pelajaran olahraga yang menjadi tanggungjawabnya.

Dasmar juga kerap tidak masuk tanpa pemeberitahuan apapun kepada kepala sekolah atau guru lainnya. Meski telah ditegur Nova Damayanti selaku atasannya, kelakuan pelaku tetap saja tak berubah.

Tepat pada Hari Guru Nasional yang ke-70, Dasmar datang untuk meminta tanda tangan kepala sekolah. Setelah berkas diteken, Nova tidak langsung memberikannya. Ia menggunakan kesempatan itu untuk menasihati Dasmar agar mengajar dengan disiplin dan perhatian kepada siswa.

Diduga tidak terima dengan teguran itu, Dasmar emosi. Ia mengambil sebilah parang yang sudah dipersiapkan di pinggangnya untuk menganiaya kepala sekolah.

"Kami kira ada siswa yang ulang tahun, karena biasanya mereka menjerit-jerit kalau dikerjain temannya. Ternyata tidak. Kami sangat terpukul dengan kejadian ini," terang perempuan berjilbab itu.

Guru lainnya, Rudi (33), membenarkan Dasmar jarang masuk kelas untuk mengajar. Sebelum peristiwa pembacokan, Dasmar punya jadwal mengajar di kelas XII. Ia masuk sebentar ke kelas, lalu keluar meninggalkan siswa menuju kantor kepala sekolah.

Kata dia, sebelum pergi ke kantor kepala sekolah, Dasmar sempat berpesan agar siswanya jangan ribut serta jangan keluar kelas jika terjadi apa-apa. Seakan-akan pembacokan itu telah direncakan oleh Dasmar.

Peristiwa berdarah itu terjadi di areal sekolah sekitar pukul 10.35 WIB, ketika proses belajar-mengajar sedang berlangsung. Menurut saksi mata, Yoyon Sutanto (25), peristiwa sadis itu terjadi begitu cepat.

Beberapa menit sebelum pembacokan, Yoyon yang merupakan guru agama masih menemui kepala sekolah di ruang kerjanya, untuk menandatangani beberapa berkas terkait pencairan honor guru. Pada saat itu Yoyon melihat Dasmar sudah ada di dalam ruangan kepala sekolah.

Tanpa ada kecurigaan, Yoyon mengambil berkas setelah diteken oleh Nova. Ia kemudian kembali ke ruangan guru untuk menyimpan dan mengambil berkas lain yang akan ditandatangani. Ia meninggalkan Nova dan Dasmar di dalam ruangan.

"Saya tak tahu jika ia (Dasmar) memiliki rencana jahat terhadap kepala sekolah," terang Yoyon.

Sementara di ruang guru, belasan tenaga pengajar sedang bersenda gurau penuh kegembiraan dalam suasana peringatan Guru'>Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November. Mereka membuka kado-kado yang diberikan siswanya dan saling bertukaran satu sama lain.

Suasana gembira itu terhenti setelah mendengar suara kaca pecah dan diiringi jeritan keras dari arah ruang kepala sekolah. Para pendidik itupun berhamburan keluar ruangan dan melihat sang kepala sekolah, Nova Damayanti, keluar tergesa-gesa dari ruangan dan diikuti pelaku.

Entah setan apa yang merasuki Dasmar, ia menghunuskan parang ke atasannya itu dan menebas kaki kanannya. Ibu tiga anak itu pun jatuh dengan posisi terduduk. Pelaku ternyata semakin beringas saja. Ia kembali mengayunkan parang tajam itu ke arah kepala yang ditangkis Nova dengan tangan kiri.

Tak henti sampai disitu, Dasmar yang sudah mengajar di sekolah itu sejak tahun 2012 kembali mengayunkan parang ke arah kepala Nova hingga tiga kali. Darah pun mengucur dari luka-luka di tubuh Nova mengenangi selasar kantor kepala sekolah.

Pada tebasan terakhir, parang yang dipakai pelaku terlepas dari gagangnya dan tercampak ke taman dekat ruangan.

Kesempatan itu digunakan para guru untuk berlari menyelamatkan Nova. Sedangkan pelaku, Dasmar, dengan tenang berjalan keluar kompleks SMKN Ukui, seakan tidak ada masalah dan tanpa rasa bersalah.

Nova Damayanti, yang telah dua tahun menjabat kepala sekolah, segera dilarikan dengan sepeda motor ke Puskesmas Ukui. Lantaran luka-luka yang dideritanya sangat parah, dokter merujuk Nova ke RS Evarina, Pangkalan Kerinci.
Baca juga : Dua Faktor Mendasar yang Mempengaruhi Hasil UKG
Demikian informasi ini, semoga bermanfaat dan menjadi bahan perenungan bagi kita. (Sumber : tribunnews) 

0 Response to "Ini Kronologis Kepsek SMKN Ukui yang Dibacok Guru"

Posting Komentar